TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman hasil pemilu presiden pada 22 Mei 2019 diperkirakan akan ada demo cukup besar dari kubu 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dan kubu 02 Prabowo-Sandi di kawasan Menteng, terutama di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Baca juga: Video Ancam Penggal Jokowi, Anak Ina: Ibu Tak Kenal Hermawan
Menghadapi kondisi tersebut, sejumlah mal di Jakarta beragam reaksi. Manajer Customer Relationship Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta Barat, Andrew Yulistiono, mengatakan meski terjadi demo yang terkonsentrasi di Jalan Diponegoro dan Jalan M.H Thamrin, gedungnya tetap buka.
“Cuma kalau ada tenan yang ingin tutup, ya silakan," ujar Andrew saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat, 17 Mei 2019. Menurut Andrew, LTC Glodok juga belum menerima imbauan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) untuk melakukan penutupan mal.
Walau begitu, kata dia, pihak mal mungkin akan menambah pengamanan pada 22 Mei 2019. "Mungkin ada tambahan," kata dia.
Pantauan Tempo di lokasi, kegiatan jual beli di LTC Glodok hari ini berjalan normal. Tidak ada aparat keamanan seperti TNI dan Polri yang melakukan penjagaan seperti pasca pemungutan suara pada 17 April 2019.
Pada saat itu, kendaraan lapis baja jenis Anoa disiagakan di depan LTC Glodok. Selain itu, satu tenda khusus dan sejumlah anggota TNI berjaga tidak jauh dari Anoa.
Selain LTC Glodok, Mangga Dua Square juga menyatakan tetap beroperasi saat pengumuman hasil pemilu. "Sampai hari ini, manajemen belum ada informasi untuk tutup sementara atau tutup lebih awal, mal tetap operasional," kata Wakil Manajer Customer Relationship Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Rokhman.
Menurut Rokhman, manajamen mal selama sudah dibantu aparat Polri sebanyak 100 personel ke Mangga Dua Square sejak masa pemilu 2019. "Kita sendiri punya security lebih seratus orang," kata dia.
Sebelumnya, Persaudaraan Alumni 212 menyatakan akan menyelenggarakan Ifthor Akbar 212 di kantor KPU pada 21 dan 22 Mei 2019. Mereka menuntut agar KPU menghentikan pengumuman hasil penghitungan suara.
“Tuntutan agar KPU setop mengumumkan hasil penghitungannya karena sudah dipastikan akan mengumumkan untuk kemenangan 01 (Jokowi-Ma’ruf Amin), karena diduga kuat telah melakukan kecurangan yang tersistem,” ujar juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, Kamis, 16 Mei 2019.
Polri meyakini tidak akan ada kerusuhan saat pengumuman rekapitulasi suara hasil pemilihan presiden oleh KPU. “Potensi kerusuhan dari hasil deteksi intelijen di lapangan tidak ada, belum mengarah ke sana,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Kamis, 16 Mei 2019.
Meski begitu, pihaknya mengerahkan 32 ribu personel gabungan dari unsure TNI dan Polri saat rekapitulasi. Jumlah tersebut dianggap sudah dapat mengatasi potensi konflik massa.
Baca juga: Petugas KPPS Meninggal, Ini Alasan Polisi Periksa Dr Ani Hasibuan
Apalagi 32 ribu personel tersebut sudah akan menjalankan pengamanan demo sejak 20 Mei 2019. “Dengan personel yang telah disiapkan, kami yakin dapat mengantisipasi potensi massa,” ujar Dedi.